Minggu, 10 Maret 2013

Tingkah Laku Pemijahan Ikan Discus (Sympishodon SPP)
 

1.    Deskripsi Ikan Discus (Symphisodon spp)

 

 

 

Ikan diskus berasal dari Rio Negro dan perairan tenang Sungai Amazon. Sifatnya omnivora dan gerakannya sangat halus. Ikan inipun terkenal sebagai ’King of Aquarium’. Ikan diskus memiliki fekunditas antara 100-300 butir telur.

Ciri-ciri ikan diskus secara umum antara lain sebagai berikut :
·      Bentuk badan pipih dan seperti lingkaran jika dilihat dari samping.
·      Pola warna disepanjang tubuhnya berupa gari-garis pendek dengan warna garis berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
·      Mata ikan diskus berwarna merah dan garis tengah tubuhnya paling besar 15 Cm.
Bentuk tubuh genus Symphysodon adalah pipih dan melebar. Namun yang membedakan dengan golongan cichlide lainnya adalah selain pipih, ikan genus ini juga membulat atau cenderung seperti lingkaran. Ikan Discus mempunyai variasi warna yang menakjubkan. Selain variasi warna, adanya variasi corak tubuh membuat ikan ini semakin berkelas. Ikan discus mempunyai ketahanan hidup yang cukup lama, yakni kurang lebih  10 tahun jika kondisi air bagus dan tidak terserang penyakit.
Ada empat spesies diskus yang dibudidayakan antara lain Heckel Discus, Brown Discus, Green Discus dan Blue Discus. Suhu yang baik untuk pemeliharaan diskus berkisar 25-300 C. Sementara kisaran kualitas air seperti keasaman (pH) cukup lebar sekitar 5-6, 5 dan kekerasan air lunak antara 3-50dH.


2.    TAKSONOMI IKAN DISCUS

Menurut taksonominya, ikan diskus digolongkan sebagai berikut:

Kingdom        : Animalia
Filum              : Chordata
Kelas              : Actinopterygii
Ordo               : Perciformes
Sub Ordo       : Percoidea
Family                        : Cichlidae
Genus                        : Symphysodon
Species          : Symphysodon discus
Nama lokal    : Diskus

3.    REPRODUKSI IKAN DISCUS

                     

          


Tabel. 1 Perbedaan Induk Jantan dan Induk Betina pada Ikan Diskus
Bagian yang diamati
Ikan Jantan
Ikan Betina
Alat kelamin
Runcing
Lebar dan bulat
Bentuk bibir
Bibir atas lebih menonjol
Simetris dan sama besar antara bibir atas dan bawah
Bentuk hidung
Bentuk agak bengkok
Bentuk lurus
Bentuk sirip dubur
Bentuk lurus
Bentuk bulat
Pola warna
Cerah dan menyebar ke seluruh tubuh
Sedikit warna pada wajah dan badan

Ikan diskus yang siap mijah umumnya ditandai dengan memisahkan diri dari rekan-rekannya dalam satu wadah pemeliharaan. Ikan diskus tergolong ikan yang setia pada pasangannya, karena itu ikan diskus tidak bisa dipijahkan selain dari pasangannya tersebut.Calon induk jantan harus berumur 15 bulan, sedangkan induk betina berumur 12 bulan.
Cara menentukan induk jantan dan betina pada ikan diskus cukup mudah, yaitu dengan meletakkan segerombolan ikan diskus dalam suatu wadah aquarium. Ketika dalam wadah tersebut terdapat sepasang ikan diskus yang menyendiri atau memisahkan diri dari gerombolannya, maka ikan diskus tersebut adalah sepasang indukan jantan dan betina yang siap memijah.
Ikan diskus yang telah siap memijah berukuran 11-14 cm dengan usia 12-18 bulan dengan perbandingan waktu pemijahan adalah 1:1. Induk diskus umumnya memijah pada malam hari, kurang lebih pada pukul 23.00 – 06.00 wib.
Sebelum memijah, induk jantan akan mengejar-ngejar induk betinanya, kemudian kedua induk tersebut akan memilih tempat yang pas atau cocok untuk memijah. Biasanya telur ditempelkan diatas substrat yang sebelumnya telah dibersihkan oleh induk tersebut. Jika dalam hal budidaya, substrat yang digunakan berupa pipa paralon atau pot. Ikan discus dapat memijah pada kisaran suhu 28-300 C. dengan kisaran pH antara 5-6,5.
Induk betina akan bergerak dari bawah sampai keatas pipa paralon atau pot dan akan mengeluarkan telur melalui genital papillae-nya. Hal ini akan diikuti oleh indukan jantan yang akan membuahi telur-telur tersebut dengan cara menyemprotkan spermanya ke telur-telur tersebut.
Jumlah telur yang dikeluarkan dalam sekali memijah dapat mencapai 100-300 butir telur. Setelah telur dibuahi oleh induk jantan, maka ikan discus akan menjaga telur-telurnya tersebut dengan cara kedua induk ini akan mengipas-ngipas ekornya untuk menyuplai oksigendan juga untuk membersihkan telur dari kotoran.
Setelah 2-3 hari, telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva ikan yang masih belum bisa berenang atau bersifat planktonik. Setelah berumur 6 hari, larva discus akan mulai beterbangan dan menempel pada tubuh induknya untuk memakan lendir pada tubuh induk sebagai pakan awal ikan discus ini.
Larva akan menempel ditubuh induknya selama 3 minggu (21 hari), setelah larva mampu berenang, larva akan memakan zooplankton seperti naupli artemia. Dalam hal budidaya, naupli artemia diberikan sampai benih berumur satu bulan.