Selasa, 05 Februari 2013



PEMBESARAN LELE SANGKURIANG KOLAM TERPAL

A.     PEMBUATAN KOLAM
Pembesaran lele sngkuriang tidak terlalu membutuhkan lahan yang luas. Satu buah kolam berukuran 5 x 2 meter sudah bias untuk membesarkan 1000 ekor benih lele sangkuriang. Kolam dengan ukuran tersebut dapat menghasilkan lele konsumsi sekitar 1- 1,4 kuintal.
Kolam terpal memiliki beberapa keunggulan, diantaranya teknis pembuatannya yang mudah dan praktis serta biaya pembuatan kolam yang terbilang murah.
Sebagai gambaran, untuk membuat kolam terpal berukuran 5 x 2 m dibutuhkan terpal dengan ukuran 8 x 5 m atau 40 m2. Hal ini cocok untuk para pemula yang baru pada tahap belajar mengenai pembesaran lele sangkuriang, dengan demikian, jika hasil produksi masih rendah, kerugian tidak terlalu besar.
Berikut ini disajikan beberapa pilihan ukuran kolam terpal.
Ukuran kolam
Ukuran Terpal
Daya Tampung Benih (ekor)
Keterangan
5 x 2 meter
8 x 5 meter
1.000
Tahap belajar
10 x 5 meter
13 x 8 meter
5.000
Skala usaha
12 x 8 meter
15 x 11 meter
10.000
Skala usaha

Sebaiknya dasar kolam terpal untuk pembesaran digali sedalam 60 cm. pasalnya, kedalaman kolam pembesaran cukup tinggi, yakni sekitar 125-130 cm. artinya volume air yang digunakan cukup banyak.
Jika tidak menggali tanah, konstruksi dinding kolam harus kuat. Tidak cukup hanya menggunakan rangka bamboo. Selain itu dengan dasar kolam digali, kolam tidak terlalu tinggi. Kolam yang terlalu tinggi akan menyulitkan pengontrolan dan pemberian pakan.

B.     PERSIAPAN KOLAM
Setelah kolam selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menyiapkan kolam tersebut agar benar-benar siap digunakan untuk ditebar benih.
Pertama, isi kolam dengan air bersih yang bebas dari limbah dan bahan kimia hingga setinggi 50 cm.
Kedua, lakukan pengomposan atau pemupukan menggunakan kotoran kambing atau domba yang basah. Dosisnya 1,5 kg/m2. Jadi untuk kolam dengan ukuran 10 m2, kotoran kambing yang dibutuhkan sebanyak 15 kg.
Tidak disarankan membeli kotoran kambing dari penjual tanaman hias, karena umumnya sudah dicampur bahan kimia tertentu.
Pengomposan dilakukan dengan cara membagi dua bagian kotoran kambing, masing-masing 7,5 kg. masukkan kotoran kedalam karung kemudian diikat rapat dengan tali. Selanjutnya letakkan kotoran tersebut didalam kolam. Biarkan mengambang dan bergerak kesegala penjuru arah kolam selama beberapa hari.
Pengomposan ditujukan untuk menentukan pH air yang cocok untuk lele yaitu antara 7-8.
Ketiga, tambahkan ramuan herbal kedalam air kolam. Dosisnya 20 cc (sekitar 4 sendok makan) untuk kolam seluas 10 m2. Caranya tuangkan herbal kedalam lima liter air dan tambahkan dua sendok makan garam dapur. Aduk hingga semua tercampur dan terlarut, lalu siramkan kekolam.
Pemberian herbal bertujuan untuk menetralkan air dari kandungan zat kimia berbahaya,  manyeimbangkan pH dan suhu air,  menguatkan daya tahan tubuh lele, serta menangkal penyakit yang mungkin mengancam kesehatan lele. selain itu, agar air kolam tidak berbau. Mengingat air yang digunakan tidak akan diganti selama masa pembesaran lele sangkuriang.                       
Keempat, angkat karung tersebut dari dalam kolam pada hari ke-8. Sebelum  di angkat total, naik dan turunkan ( celupkan ) karung tersebut didalam kolam beberapa kali. Bisa juga dengan menginjak-injak karung tersebut sebelum di angkat. Tujuannya, agar kandungan atau zat organic yang terdapat dalam kotoran kambing tersebut keluar dan meyebar dalam air.
Setelah itu, angkat karung berisi kotoran dari dalam kolam. Pupuk kotoran kambing tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk memupuk tanaman. Sekarang, kolam siap di gunakan dan benih sudah dapat dimasukkan atau di sebar dalam kolam.    

sumber: Jurus Sukses Berternak Lele Sangkuriang oleh Nasrudin